5 Proyek Infrastruktur Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

5 Proyek Infrastruktur Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi – Tujuan pembangunan jangka panjang Indonesia yang disepakati adalah mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, adil dan makmur. Pemerintah berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025. akan menjadi salah satu dari 12 negara teratas di dunia, dan pada tahun 2045 – termasuk dalam delapan besar dunia dalam hal pertumbuhan ekonomi cepat yang inklusif dan berkelanjutan. Saat itu, produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan mencapai $4,5 triliun dan pendapatan per kapita mencapai $15.500. [1] Mencapai tujuan besar ini bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan hal yang mustahil.

Daya saing negara yang tinggi merupakan kunci posisi Indonesia sebagai negara maju dan visi negara menuju kesejahteraan. Daya saing yang kuat membuat Indonesia siap menghadapi tantangan globalisasi dan memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing negara, pembangunan nasional jangka panjang bertujuan untuk membangun infrastruktur yang mendorong konektivitas regional untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia.

5 Proyek Infrastruktur Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

5 Proyek Infrastruktur Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu parameter yang umum digunakan untuk mengukur daya saing suatu negara di kancah global adalah Global Competitiveness Index (GCI) yang diterbitkan secara berkala oleh World Economic Forum (WEF). GCI adalah indeks yang mengukur kemajuan perkembangan seluruh faktor yang mempengaruhi produktivitas suatu negara. Secara tidak langsung, indeks ini menunjukkan seberapa efisien suatu negara menggunakan faktor-faktor produksinya, yang berupaya memaksimalkan produktivitas faktor total (TFP) dan mencapai pertumbuhan ekonomi jangka panjang, sehingga menguntungkan para pengambil kebijakan untuk mengambil kebijakan yang efektif.

Pembangunan Infrastruktur Indonesia Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Dan Daya Saing Nasional

Menurut Laporan Daya Saing Global 2019 yang diterbitkan WEF, Indonesia menduduki peringkat ke-50 dunia dalam hal daya saing dari 141 negara yang disurvei.[2] Dibandingkan negara tetangga, Indonesia menempati peringkat ke-4 negara ASEAN setelah Singapura (1), Malaysia (27), dan Thailand (40). Menurut WEF, makroekonomi yang stabil dan ukuran ekonomi yang besar menjadi kekuatan daya saing Indonesia secara global. Dari segi infrastruktur, Indonesia setara dengan Thailand dan India, lebih tinggi dari Filipina, Vietnam, dan Brazil, namun masih kalah dibandingkan Rusia, Malaysia, China, dan Singapura.

Infrastruktur menjadi salah satu harapan untuk menstimulasi perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan konsumsi. Selain itu, infrastruktur berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas produksi, peningkatan arus barang dan jasa, serta penurunan biaya logistik, yang tentu saja berujung pada efisiensi perekonomian.

Terlihat biaya logistik Indonesia saat ini masih sangat tinggi dibandingkan negara-negara di kawasan Asia. Menurut data Bank Dunia, biaya logistik di Indonesia mencapai 24% PDB, jauh lebih tinggi dibandingkan negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, bahkan Singapura yang biaya logistiknya kurang dari 10% PDB. [3] Biaya logistik yang tinggi tentunya juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal jauh dari pusat perekonomian seperti daerah perbatasan. Akibatnya, situasi ini kembali menimbulkan kesenjangan antar wilayah yang berdampak pada kesejahteraan penduduk. Pembangunan infrastruktur yang tidak merata dapat menimbulkan kesenjangan sosial. Untuk itu, upaya pemerintah dalam mengurangi permasalahan tersebut harus didukung oleh infrastruktur publik yang maju dan berkualitas agar Indonesia dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

Guna keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju pada tahun 2045, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama prioritas pembangunan nasional pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah mempunyai lima program prioritas pembangunan infrastruktur tahun 2020-2024. Lima program – pengembangan infrastruktur pelayanan dasar, penguatan komunikasi, pengembangan infrastruktur perkotaan, energi dan ketenagalistrikan, serta transformasi digital. [4] Selain itu, Keputusan Presiden No. 3 Beberapa kali percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional, terakhir pada tahun 2020. Dengan Keputusan Presiden Nomor 201. proyek dan 10 program dengan perkiraan kebutuhan dana sebesar Rp 4,817 triliun.

Ini Rencana Infrastruktur Indonesia Dalam 5 Tahun Ke Depan!

Selain itu, anggaran infrastruktur tahun 2015-2022 meningkat rata-rata sebesar 12,7 persen setiap tahunnya. Kebijakan anggaran tersebut telah membuahkan hasil positif yang signifikan, terbukti dengan peningkatan sumber daya infrastruktur. Dana infrastruktur adalah total biaya investasi sektor publik dan swasta dalam pembangunan infrastruktur, setelah dikurangi penyusutan. Dana infrastruktur Indonesia masih jauh dari target standar global sebesar 75% PDB pada tahun 2019. Stok infrastruktur Indonesia meningkat dari 35% menjadi 43% pada tahun 2015[5].

Pada tahun 2022, pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu prioritas pembangunan, terutama dalam mendukung pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19. Pembangunan infrastruktur berperan penting dalam memulihkan aktivitas perekonomian yang melambat akibat dampak pandemi Covid-19. Untuk itu, anggaran infrastruktur sebesar Rp365.778,1 miliar yang dialokasikan pemerintah pada APBN 2022 terdiri atas:

Setelah menerima anggaran infrastruktur tersebut di atas, maka sasaran pembangunan infrastruktur dalam APBN tahun 2022 meliputi, namun tidak terbatas pada:

5 Proyek Infrastruktur Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Padahal, sebagai negara berkembang, Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan di masa depan untuk mencapai banyak tujuan pembangunan infrastruktur yang fleksibel. Infrastruktur yang merupakan aset nasional dan diinvestasikan dengan uang kita, tentu saja tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan daya saing. Pembangunan infrastruktur juga diharapkan dapat menjadi komponen kunci dalam memperkuat persatuan untuk mewujudkan keadilan sosial yang dicita-citakan para pendiri bangsa.

Infrastruktur Masih Jadi Tumpuan Dongkrak Ekonomi Di Tengah Pandemi

[3] Arvis, Jean-François dkk. 2018. Menghubungkan ke Bersaing 2018: Logistik Perdagangan dalam Perekonomian Global Washington. Bank Dunia. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia mengalami perubahan signifikan di sektor pembangunan infrastruktur. Keterlibatan negara yang kuat dalam pengembangan sektor ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah proyek infrastruktur berskala besar telah diluncurkan yang memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat dan berbagai sektor perekonomian negara.

Salah satu tujuan utama pemerintahan Jokowi adalah meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas di seluruh Indonesia, seperti terlihat dari pesatnya pembangunan jalan tol. Misalnya, salah satu upaya pemerintah dalam arah pembangunan infrastruktur yang menarik perhatian masyarakat adalah pembangunan jalan Trans Mokam. Proyek infrastruktur ini merupakan salah satu proyek strategis di sepanjang jalur kereta api yang membuka jalan menuju permukiman terpencil. Keberadaan infrastruktur ini tidak hanya memudahkan mobilitas warga, tetapi juga menurunkan biaya logistik, membuka peluang investasi baru, dan mempererat hubungan antar wilayah.

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan penyelesaian proyek infrastruktur tersebut berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Akses terhadap pusat-pusat ekonomi meningkatkan daya saing daerah, menarik investasi sektor swasta, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Tol Pamulang-Sinere-Raya Bogor Gerbang Tol Utama Lim, Depok, Provinsi Jawa Barat, Senin (08/01/2024) / Foto: BPMI Setpres / Muchlis Jr.

Menuju Indonesia Digital 2045: Proyek Alat Penerangan Jalan Kabupaten Madiun Sebagai Realisasi Program Selasar Kpbu Jawa Timur

Pembangunan infrastruktur tidak hanya berdampak pada sektor transportasi tetapi juga sektor lain seperti energi, telekomunikasi, dan air. Inisiatif proyek strategis, seperti pembangunan bendungan dan pembangkit listrik besar, telah meningkatkan ketersediaan energi, mendukung stabilitas industri, dan meningkatkan daya saing Indonesia secara global.

Berkat lingkungan bisnis yang mendukung, investasi sektor swasta juga meningkat secara signifikan. Fasilitas infrastruktur berkualitas tinggi menjadikan bisnis lebih andal dan mendorong perusahaan untuk beroperasi di Indonesia. Hal ini menciptakan lingkungan investasi yang menarik, menarik modal asing dan meningkatkan kapasitas produksi negara.

Pembangunan infrastruktur yang dipimpin Jokowi tidak hanya memberikan dampak ekonomi, namun juga berdampak positif pada aspek sosial dan pembangunan manusia. Pembangunan sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup penduduk. Akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan merupakan landasan yang kokoh bagi pembangunan manusia.

5 Proyek Infrastruktur Yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Dengan demikian, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak hanya sekedar pembangunan fisik, tetapi juga merupakan investasi strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Penguatan infrastruktur merupakan landasan kokoh bagi Indonesia untuk menuju masa depan yang sejahtera dan berkelanjutan. Sebelum kita mendalami lebih dalam, mari kita tanyakan apakah Sahabat Desa mempunyai pemahaman dasar mengenai program inovatif untuk memajukan desa di Indonesia ini. Yuk simak bersama ulasan selanjutnya untuk melengkapi pengetahuan kita!

Pagu Indikatif Ta 2025 Sebesar Rp75,63 Triliun, Kementerian Pupr Fokus Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Dan Proyek Stategis Nasional

Cash Cash Program (CCH) merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah pengangguran dan pembangunan infrastruktur di pedesaan. Program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja sementara bagi penduduk pedesaan, meningkatkan infrastruktur lokal berdasarkan tenaga manusia sebagai sumber daya utama.

Melalui PKT, masyarakat pedesaan berpartisipasi dalam proyek pembangunan seperti perbaikan jalan, irigasi, dan fasilitas umum. Dengan berpartisipasi dalam program ini, mereka memperoleh penghasilan tambahan yang berharga dan desa mereka menjadi lebih maju dengan infrastruktur yang memadai.

PCT ibarat tangga ekonomi bagi desa-desa tertinggal. Program ini tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, namun juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Setelah perbaikan infrastruktur, desa-desa tersebut akan terjangkau, layak huni, dan siap investasi.

PCT tidak hanya merupakan program untuk mengatasi pengangguran, namun juga merupakan katalisator pembangunan berkelanjutan. Dengan memperluas akses dan menciptakan lapangan kerja, program ini memberdayakan desa-desa terpencil untuk membangun masa depan mereka.

Peningkatan Infrastruktur Desa: Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Cash Cash Program (CCP) merupakan inisiatif pemerintah yang memberikan dampak signifikan terhadap transformasi pedesaan di Indonesia. PKT bertujuan untuk meningkatkan akses infrastruktur dasar di pedesaan dan menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan.

PKT berperan penting dalam merevitalisasi desa dengan mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan irigasi. Infrastruktur yang baik memfasilitasi komunikasi, memfasilitasi akses ke pasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, PCT juga membuka lapangan

Artikel Terkait

Leave a Comment