Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia – Sebanyak 11 karya budaya provinsi Aceh diakui sebagai warisan budaya takbenda nasional. Kami berharap komitmen ini akan mendorong perlindungan dan pengembangan karya budaya dan juga berkontribusi pada kesejahteraan.

Penerapan Munirina Reje di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2023.

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

BANDA ACEH, – Sebanyak 11 karya budaya asal Provinsi Aceh diakui sebagai warisan budaya takbenda nasional. Komitmen ini kami harapkan dapat mendorong pelestarian dan pengembangan karya budaya di Aceh serta memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

Batik Masuk Dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda Unesco

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menemukan 11 karya budaya asal Aceh pada Kamis (31 Agustus 2023) di Jakarta.

Kesebelas karya budaya tersebut antara lain Seumeuleung Raja Aceh Jaya, Gegedem (Aceh Tengah), Keujreun Blang (lebih besar dari Aceh), Rateb Berjalan (Aceh Tamiang), Madeung (Aceh), Munirin Reje (Aceh Timur), Khanduri Uteun (Aceh Timur). , Geudeu-Geudeu (Pidie), Tari Langsir Haloban (Aceh Singkil), Devayan (Simeulue) dan Hiem (Aceh).

Direktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Disbudpar) Almuniza Kamal pada Sabtu (2 September 2023) mengatakan, pengakuan terhadap Warisan Budaya Takbenda merupakan bentuk pengakuan pemerintah pusat terhadap multikultural dan satu-satunya milik Aceh.

Dengan teridentifikasinya 11 karya budaya tersebut, maka total karya budaya Acenic yang diakui sebagai warisan budaya takbenda nasional sebanyak 68 karya. Kami berharap karya-karya tersebut dapat terus dilestarikan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Begini Sejarah Tari Beskalan Kabupaten Malang

Almuniza mengapresiasi upaya para pemilik karya budaya, pakar dan pemangku kepentingan yang telah meminta dan mendokumentasikan karya tersebut. “Kami mengucapkan selamat kepada para dalang kebudayaan yang telah berhasil mengelola, melestarikan, dan melestarikan warisan leluhurnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh akan terus menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota selaku pemilik karya budaya untuk menyusun rencana aksi perlindungan warisan budaya takbenda.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh juga akan mengembangkan program untuk mendukung promosi dan pengembangan warisan budaya takbenda, seperti lokakarya, festival, pameran dan dokumen.

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Almuniza menjelaskan, sejumlah karya budaya akan dipamerkan pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang berlangsung pada 4 hingga 12 November 2023. PKA merupakan event kebudayaan terbesar di Aceh.

Mengenal Potret Kebudayaan Melalui "kawi Paradise"

Penerapan Khanduri Uteuen atau hutan kenduri di provinsi Aceh, sebelah timur provinsi Aceh, diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tahun ini ada dua karya budaya daerah yang diusulkan menjadi warisan budaya takbenda nasional, kata Plt Direktur Bidang Kebudayaan Bidang Pendidikan dan Pelayanan Kebudayaan Aceh Timur di Suriadi. Kedua karya budaya tersebut adalah Munirin Reje dan Khanduri Uteun atau hutan kenduri.

Munirin Reje merupakan tradisi memandikan kepala desa atau lurah sebagai simbol penyucian dan penghormatan. Khanduri Uteun merupakan tradisi mengadakan pesta dimana masyarakat makan dan berdoa bersama di hutan sebagai ungkapan rasa syukur.

Kedua tradisi ini telah diwariskan secara turun temurun dan masih dilakukan oleh masyarakat Asia Timur. Proposal untuk mengakuinya sebagai Warisan Budaya Tak Benda diajukan untuk melestarikan kedua karya budaya tersebut.

Tiwul Dan Sate Klatak Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Diy Jadi Role Model Wbtb

“Kami bersyukur keduanya masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda. Namun, ini bukan hanya soal mendapatkan sertifikat. Kita harus bekerja keras untuk melestarikan budaya ini. “Keberadaannya harus tetap sama,” kata Suriadi.

Penerapan Munirina Reje di Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh yang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Suriadi menjelaskan, jika komitmen sudah tercapai maka akan dilakukan kampanye dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kedua karya budaya tersebut. Penduduk setempat terus didorong untuk berperan aktif dalam membudayakan tradisi ini.

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Kegiatan tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan kampanye informasi, pelatihan, kompetisi, festival, pameran dan publikasi terkait tradisi ini. Melalui rangkaian kegiatan ini, generasi muda juga diajak untuk mempelajari dan mengamalkan tradisi tersebut.

Jatim Memperoleh 5 Sertifikat Cagar Budaya Dan 12 Sertifikat Penetapan Wbtb Indonesia

“Kami ingin tradisi ini tidak hanya menjadi milik orang tua tetapi juga anak cucu mereka,” kata Suriadi.

Suriadi menambahkan, salah satu desa yang masih mempertahankan tradisi Munirin Reje adalah Desa Tualang di Kecamatan Serbejadi. Di desa ini tradisi Munirin Reje masih dilakukan dengan cara khusus, kepala desa mandi di tengah sungai.

Sedangkan tradisi Khanduri Uteun dilakukan dengan membawa berbagai makanan mentah ke hutan. Bahan makanan dimasak di hutan tradisional.

Budaya Jalan Rateb di Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh, diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Enam Budaya Betawi Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Sementara itu, Manajer Kebudayaan Aceh Tamiang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang menyambut baik pengakuan Jalan Rateb sebagai warisan budaya tak benda nasional. “Ini mencerminkan tradisi kami untuk mendapatkan pengakuan dan perhatian dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Rateb Jalan Kaki atau dzikir merupakan tradisi penguatan perlindungan masyarakat Melayu Tamiang di kabupaten Seruway Aceh Tamiang. Tradisi ini mempunyai nilai sejarah, religi, dan sosial bagi masyarakat setempat.

Jalan Rateb adalah ritual zikir dan doa bersama yang dilakukan dengan berjalan bergandengan tangan dari desa ke desa sambil memegang obor dan spanduk bertuliskan tauhid.

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Kebiasaan ini dilakukan selama bulan Safar dalam kalender Islam untuk memohon kepada Tuhan agar memberkati desa dan melindunginya dari bahaya.

Balai Pelestarian Kebudayaan Bakal Adakan Pameran Warisan Raso

Pertunjukan Dikee pam panga oleh pemuda Aceh Jaya di provinsi Aceh. Dikee pam panga dicantumkan dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 1 Oktober 2022.

Pada hari terakhir Jalan Kaki Rateb diadakan festival laut. Pada saat kejadian, masyarakat berpindah ke laut, pertanda seluruh bencana telah berpindah ke laut.

Elisa berharap tradisi jalan kaki Rateb terus berlanjut dan berkembang menjadi warisan budaya masyarakat Melayu Tamiang yang unik dan kaya. Selain itu, tradisi ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya. JAKARTA, 11 April 2022 — Tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menominasikan empat unsur kebudayaan Indonesia ke dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO, termasuk tenun Indonesia, Tanaman Ryek . Dan tempe. Lamaran tersebut melalui banyak penelitian dan proses hingga resmi diajukan pada 25 Maret 2022.

Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan: “Kami terus berupaya memastikan bahwa unsur budaya Indonesia tidak hanya mencapai status internasional. “Tetapi yang terpenting, masyarakat Indonesia juga memperhatikan dan berpartisipasi dalam perilaku mereka.”

Bukan Dari Indonesia, Songket Malaysia Didapuk Jadi Warisan Budaya Takbenda Unesco

Pasca kabar negara lain mengusulkan Reog sebagai WBTb, Hilmar memberikan pengertian. “Sejauh ini kami belum menerima informasi resmi yang disampaikan negara lain kepada Reog. Selain itu, masyarakat harus memahami bahwa WBTb UNESCO bertujuan untuk menjaga WBTb sesuai dengan perjanjian internasional. “Bukan dalam hal tuntutan negara untuk melaporkan kekayaan budaya,” tegasnya.

“Karena keterbatasan sumber daya UNESCO sendiri, tidak ada jaminan bagi setiap negara yang menominasikan suatu benda budaya berhasil mencapai status WBTb UNESCO,” jelas Hilmar hanya meminta satu penunjukan per negara. Dua tahun untuk memasukkan unsur budayanya ke dalam daftar WBTb UNESCO.

“Sejak tahun 2016, Komite WBTb UNESCO membatasi jumlah unsur budaya yang dapat dimasukkan dalam daftar WBTb UNESCO, yaitu 50 unsur budaya per tahun dari 193 negara anggota UNESCO.”

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Hingga saat ini, sudah ada 12 WBTb Indonesia yang berhasil mendapatkan status WBTb Dunia dari UNESCO. Kedua belas WBTb tersebut adalah: Wayang (2008); Krzyś (2008); Batik (2009); Pendidikan dan Pelatihan Baptis (2009); Gudang (2010); Samana (2011); Nokia (2012); Tiga jenis tari Pali (2015), seni pembuatan kapal Pinisi (2017); Tradisi Pencak Silat (2019); Pantun (2019); Dan Gamelan (2021).

Gamelan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Unesco

Merdeka Belajar Sesi 19: Rapor Pendidikan Indonesia LPMP Lampung menyelenggarakan lokakarya pemetaan risiko dan mitigasi risiko pada tahun 2022. Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara mengusulkan untuk memasukkan pakaian adat kebaya wanita ke dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO dan UNESCO tahun 2023.

Lima negara Asia Tenggara yang mengakui kebaya sebagai pakaian tradisional wanita, antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand, memiliki ikatan budaya yang sama. Untuk itu, kelima negara sepakat untuk memasukkan kebaya ke dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Usulan tersebut diproses melalui mekanisme penunjukan bersama. Dalam hal mekanisme nominasi bersama, pencantuman unsur budaya dalam daftar ICH bukan merupakan pengakuan atas paten nasional atau kekayaan intelektual dalam warisan budaya, melainkan kontribusi negara (permintaan) terhadap promosi keanekaragaman budaya dan Mendorong perbincangan. . Antar komunitas.

Sebelumnya, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei mengabarkan bahwa kebaya tersebut akan diserahkan ke Komite Antarpemerintah UNESCO untuk Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Keempat negara tersebut juga mengundang sekutu lainnya, termasuk Indonesia, untuk berpartisipasi dalam nominasi internasional bersama sesuai dengan pedoman operasional yang akan dipresentasikan pada Maret 2023.

Jawa Barat Terima 13 Sertifikat Warisan Budaya Takbenda (wbtb) Indonesia Tahun 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan 1.728 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTb) untuk tahun 2013-2022 yang terbagi dalam lima domain.

Jumlah tersebut mencakup 491 benda cagar budaya di bidang tradisi, ritual, dan perayaan masyarakat. 440 Warisan budaya dalam bidang seni dan kerajinan tradisional; 75 Warisan budaya dalam bidang pengetahuan dan sikap tentang alam dan alam semesta; 503 Warisan Budaya dalam Seni Pertunjukan; Dan 219 warisan budaya dalam ranah tradisi dan ekspresi lisan. Namun dari 1.728 situs WBTb yang ada, terdapat 17 situs cagar budaya yang masuk dalam kategori warisan umum sehingga tidak dipetakan bersama dengan WBTb lainnya.

Selain itu, jumlah WBTbs di seluruh provinsi juga berbeda-beda, dengan lima provinsi tersebut memiliki warisan budaya takbenda terbanyak, antara lain: Warisan Budaya Takbenda dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan program yang bertujuan untuk menjamin Peningkatan visibilitas warisan budaya takbenda dan kesadaran akan nilai-nilai budaya itu sendiri. Kami berharap program ini dapat menarik perhatian terhadap pentingnya melindungi warisan budaya takbenda sebagai elemen penting dari keanekaragaman budaya dan ekspresi kreatif.

Mengenal Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Bekerja

Pemerintah Ajukan Empat Warisan Budaya Takbenda Unesco, Apa Yang Perlu Masyarakat Pahami

Artikel Terkait

Leave a Comment